Persiapan Membuka Sanggar Wirausaha di Asrama Bopkri Wates


Jumat, 21 Oktober 2011

Hari ini kami berkumpul di Rumah Belajar membahas rencana membuka Sanggar Wirausaha yang akan diadakan di Asrama Bopkri Wates. Kami yang hadir antara lain rekan-rekan dari Rumah Belajar (bu Asih Palupi dan mas Daniel), guru di Bopkri Wates (bu Asih Manise dan bu Kristina), fasilitator Sanggar (mas Elly dan mas Dika), juga dari Persekutuan Sahabat Gloria, mereka adalah mbak Yuanita, Icha, dan Anas.

Kami sedang mengumpulkan data tentang nilai-nilai yang akan disampaikan, kebutuhan dan keinginan anak-anak, juga termasuk visi misi yang menjadi acuan Asrama Bobkri Wates. Untuk itu, sebelumnya kami melakukan observasi ke asrama untuk berinteraksi dan berdiskusi dengan anak-anak di sana. Beberapa temuan kami, anak-anak menyampaikan apa yang menjadi tujuan, harapan dan keinginannya tinggal dan belajar di asrama. Ada yang mengatakan ingin belajar, ingin membahagiakan orang tua kelak, ingin mengembangkan hobi, ingin hidup mandiri, dll. Sedangkan keinginan mereka, perlu ada kegiatan positif yang diadakan di asrama untuk mengisi waktu luang dan mengembangkan potensi yang ada. Mereka menyampaikan minat untuk belajar tentang budidaya ikan, menanam sayuran, ketrampilan bengkel, salon, dan berjualan.

Hasil observasi tersebut kami bahas dalam pertemuan ini. Kami pun mencoba menjabarkannya ke dalam rencana kurikulum Sanggar Wirausaha, yang mencakup tujuan belajar, aktivitas dan indikator keberhasilan. Nilai-nilai yang akan dikembangkan pada kegiatan Sanggar nantinya antara lain : kreatif, percaya diri, mandiri, dan berinisiatif. Inti pokok materinya tentang belajar kecakapan hidup (life skill). Kecakapan hidup ini meliputi kecakapan personal, kecakapan sosial, akademik/intelektual, dan vocasional atau keahlian pada profesi tertentu.

Kreasi Bunga dari Kemasan Bekas


Sampah dewasa ini sering dikeluhkan karena menimbulkan masalah bagi manusia. Sampah sering menimbulkan polusi dan bau tak sedap. Sampah yang sulit terurai juga menimbulkan masalah tersendiri bagi masyarakat karena kesulitan dalam membuangnya. Salah satu solusi penanganan sampah adalah dengan mengolahnya lagi menjadi berbagai kreasi unik. Di samping menambah nilai kegunaan dan nilai seninya, aneka kreasi dari sampah juga memiliki nilai jual.

Kegiatan kami di Rumah Belajar Cantrik antara lain membuat aneka kreasi dari barang bekas atau kemasan bekas. Kemasan yang biasanya kita buang ternyata dapat diproses menjadi berbagai bentuk, salah satunya kreasi bunga. Setelah kemasan bekas ini kita jadikan bentuk bunga kecil-kecil, kemudian dirangkai pada lidi dengan menggunakan isolasi warna. Setelah menjadi beberapa tangkai, kemudian disusun menjadi satu dan ditaruh ke dalam guci. Kini jadilah bentuk kreasi bunga cantik.