![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6YiIbfxXR_798zAGYM4xKuDZkNGsrq8R1R1Sx65XibRWKaKt7_TmBeJgL5vHIbM3oj-Gu8w_CXJnfa1tIVTHMG5Yl-9PZPo3f8zF4htKXnVye2uXzd-5wkT90FtFcVRkd-8YaEEzZkes/s400/S6307475.jpg)
Karena masih sangat sedikit, untuk penataan buku-bukunya, kami memutuskan menggunakan rak dari plastik terlebih dahulu sambil menanti dana untuk pembelian almari perpustakaan.
Meskipun bukunya masih sedikit, kami berusaha menggunakan pedoman pengelolaan perpustakaan sesuai dengan Klasifikasi Persepuluhan Dewey. Buku-buku kami inventarisasi menggunakan sistem Book DB2.
Dengan sistem ini, harapan kami para pengunjung bisa aktif sendiri dalam melakukan pencatatan buku-bukunya yang dipinjam.
Dengan sistem ini, harapan kami para pengunjung bisa aktif sendiri dalam melakukan pencatatan buku-bukunya yang dipinjam.
Buku-buku yang masih baru dan merupakan bacaan yang enteng dan berisi ternyata menjadi tujuan para pengunjung untuk membacanya sambil menunggu kegiatan yang lainnya.
Karpet bongkar pasang yang warna warni menambah manis ruang perpustakaan yang di rancang dengan sistem” lesehan” agar para pengunjung lebih santai dalam membaca buku-buku yang ada di Rumah Belajar. (a)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar